Puring pertama kali diidentifikasi di wilayah laut Seram, Maluku, pada 1600 dengan nama codiaeum mollucanum. Di Eropa, puring mulai dikenal pada 1804 ketika perahu East Indies berlabuh di London, Inggris. Kecantikan puring membuat kaum bangsawan Inggris menggandrunginya. Lantaran tanaman ini masih langka dan hanya dimiliki kaum bangsawan, maka dinamakan King of Plant.
Bak lukisan, tanaman puring memiliki warna-warni yang indah, cerah dan cantik. Tanaman dengan nama latin Codiaeum -- sebuah nama yang diberikan oleh seorang botaniawan asal belanda GE Rumphius pada 1660 -- ini merupakan tanaman asli tropis. Namun dalam perkembangannya, tanaman ini lebih banyak dikembangkan di daratan Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang. Sedangkan di kampung halamannya, yakni Indonesia, Filipina, Thailand, Malaysia, Srilangka dan India, tanaman ini masih dianggap tanaman liar.
Setelah berjaya di Eropa dan Amerika pada abad 18, terutama setelah kelahiran puring varietas-varietas baru hasil persilangan, mulailah kaum petani tanaman hias Asia melakukan pembudidayaan. Tidak jelas sejak tahun berapa, namun dalam perkembangannya kini banyak bermunculan varietas baru yang cantik dan unik, seperti puring apel merah dan kura-kura asal Thailand, dust ruby asal Filipina, puring tokek asal Malaysia, dan puring oscar, puring concord brazil asal Indonesia.
Asal-usul puring dan habitatnya
Puring dikenal dengan nama ilmiah Codiaeum alias Crozophyla, Junghuhnia, Phyllaurea, dan Synaspisma. Oleh para pakarnya, ia diklasifikasikan seagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Subfamili : Crotonoideae
Rumpun : Codiaeae
Genus : Codiaeum A.Juss
Spesies : Codiaeum affine
Codiaeum hirsutum
Codiaeum megalanthum
Codiaeum tenerifolium
Codiaeum veriegatum
Bak lukisan, tanaman puring memiliki warna-warni yang indah, cerah dan cantik. Tanaman dengan nama latin Codiaeum -- sebuah nama yang diberikan oleh seorang botaniawan asal belanda GE Rumphius pada 1660 -- ini merupakan tanaman asli tropis. Namun dalam perkembangannya, tanaman ini lebih banyak dikembangkan di daratan Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang. Sedangkan di kampung halamannya, yakni Indonesia, Filipina, Thailand, Malaysia, Srilangka dan India, tanaman ini masih dianggap tanaman liar.
Setelah berjaya di Eropa dan Amerika pada abad 18, terutama setelah kelahiran puring varietas-varietas baru hasil persilangan, mulailah kaum petani tanaman hias Asia melakukan pembudidayaan. Tidak jelas sejak tahun berapa, namun dalam perkembangannya kini banyak bermunculan varietas baru yang cantik dan unik, seperti puring apel merah dan kura-kura asal Thailand, dust ruby asal Filipina, puring tokek asal Malaysia, dan puring oscar, puring concord brazil asal Indonesia.
Asal-usul puring dan habitatnya
Puring dikenal dengan nama ilmiah Codiaeum alias Crozophyla, Junghuhnia, Phyllaurea, dan Synaspisma. Oleh para pakarnya, ia diklasifikasikan seagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Subfamili : Crotonoideae
Rumpun : Codiaeae
Genus : Codiaeum A.Juss
Spesies : Codiaeum affine
Codiaeum hirsutum
Codiaeum megalanthum
Codiaeum tenerifolium
No comments:
Post a Comment